Selasa, 04 September 2012

TUHAN PELUK AKU SEBENTAR SAJA





"Tuhan peluk aku sebentar saja, aku lelah menghadapi semua ini...
aku sangat lelah untuk meneruskan perjalanan hidupku, aku sangat lelah dan aku tak sanggup..." aku ingat semua perkataanku dalam Doa di malam itu.

Mengapa penderitaan tak pernah jauh dariku, padahal segalanya telah kulakukan... (pikirku). 

Aku menjadi orang yang selalu peduli dengan yang lain, aku tak mengabaikan penderitaan orang tertindas, aku selalu peduli dengan orang yang lemah. disaat mereka butuh makan, aku berusaha memberi mereka makan.. meskipun disaat bersamaan perut ini juga butuh makan. 


Aku mengalami banyak hal yang pedih, sakit rasanya ketika harus membantu orang-orang seperti itu, karena harus ku akui berkorban itu ternyata sangat sakit. Sepertinya semua telah ku lakukan, aku merasa menjadi orang yang sangat berbeda. tapi kenapa aku masih merasa lelah dengan semuanya. cukup aku tak mau lagi meneruskan. 

"Tuhan, aku bosan dengan keadaan jalanan yang banyak tuntutan, aku bosan dengan mereka yang banyak mengeluh... sementara aku juga butuh bantuan, aku sangat butuh orang untuk mendengarkan keluh kesahku... aku lelah aku tak sanggup lagi berjuang untukMu... aku butuh ini aku butuh itu, sementara apa yang ku dapat, hati ini sepertinya tak mau tau dengan hidupku, semua ku berikan untuk kebutuhan mereka... hmmm...aku lelah, pokoknya aku lelah." Doa yang dipenuhi dengan keluhan dan protes itu dengan hati hancur ku katakan padaNya. 

Malam itu aku memang sangat terpukul, aku merasa kosong dan Tuhan tak peduli dan mengerti. aku hanya seorang mahasiswa biasa, tapi kenapa hati ini berbicara seperti ini? kenapa aku harus memiliki hati untuk membantu anak-anak di jalanan?, pemulung, orang-orang tertindas, dsb.? kenapa harus aku? kenapa aku tak bisa tidur nyenyak ketika mendapati ada anak binaanku yang dipenjara, yang disepelekan.. dsb?

Aku terus mengeluh dan mengeluh sambil air mata tak henti mengalir dipipiku.
 Sejenak aku seperti merasakan sesuatu hal yang hidup dalam hatiku.
"Anakku sebenarnya beban yang Kau pikul tak seberapa. Aku lebih lelah darimu. Aku setiap saat harus mendengar dan memperhatikan kamu. Semua keinginanmu, kebutuhanmu, belum lagi doa-doamu untuk keluargamu, sahabatmu, pelayananmu dan kepentinganmu yang lain telah kupenuhi.

Tapi apakah kau tahu anak-Ku, aku melakukannya demi cinta-Ku padamu, tanpa paksaan. 
Aku melakukannya dengan sukacita dan penuh ucapan syukur. Karena aku mencintaimu dengan segenap hidupku.
Aku bahkan mau dan rela mati untukmu, itu tak mudah anak-Ku. 

Tenang anak-Ku, Aku tahu takkan mudah untukmu menjalani ini semua. Seringkali Kulihat kau terjatuh, kau menangis, kau berteriak pada-Ku. Aku mendengar setiap teriakanmu. Aku melihat setiap tetes air matamu. Aku menghargai perjuanganmu untuk selalu bangkit dari tiap kejatuhanmu. Aku menyayangimu anak-Ku. Kau sangat berharga buat-Ku.
Jangan biarkan dirimu menjadi lemah dan tak perduli, cobalah lebih keras lagi, cobalah berjuang lagi untuk mereka. berusahalah membuat-Ku tersenyum. Berjuanglah untuk memerikan kebahagiaan bagi mereka yang jarang mendapatkannya. Aku sudah menyediakan tempat bagimu bersama-Ku. Aku selalu ada bersamamu, dalam tiap langkahmu, dalam tiap hembusan nafasmu, dalam tiap tetes air matamu, dalam tiap usahamu untuk bangkit. Lakukanlah dengan cinta anak-Ku, lakukanlah dengan penuh rasa syukur. Jangan takut, Aku ada dekatmu, selalu di dalam hatimu. Karena AKU MENCINTAIMU... Aku mencintaimu dengan segenap hati-Ku."

Malam itu aku tahu bahwa Tuhan tersenyum lembut dan akupun tersenyum tenang dan aku berkata dengan hati yang baru. "Thanks GOD. You are awesome. I love You too."


2 komentar:

Unknown mengatakan...

stay to be you.. you are choosen one..

Unknown mengatakan...

stay to be you... you are choosen one..